PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MODUL



PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MODUL


Herlina Nur Hidayah

(11105241014)

http://nerbitkanbuku.com/wp-content/uploads/2013/01/Open-Book.jpg



BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Modul merupakan salah satu bahan ajar cetak yang bertujuan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan secara efisien dan efektif. Dengan pembelajarn menggunakan bahan ajar modul, siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan dan irama belajarnya. Siswa juga dapat mengetahui seberapa jauh tingkat pemahamannya terhadap materi yang telah disajikan. Penggunaan bahan ajar modul dirasa tepat untuk pembelajaran individual, jadi siswa dapat belajar meskipun tanpa didampingi oleh guru. Oleh karena itu, bahan ajar modul ini perlu dikembangkan agar selalu sesuai dan dapat diterima oleh para siswa serta dapat memudahkan siswa dalam memperoleh materi pelajaran.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Modul

Russel (dalam Sungkono, 2003) menjelaskan bahwa modul merupakan suatu paket belajar yang berkenaan dengan suatu unit bahan pelajaran. Dengan menggunakan modul peserta belajar dapat menyelesaikan bahan belajarnya secara mandiri atau individual. Dengan menggunakan modul, peserta belajar dapat mengukur dan mengontrol kemampuan serta intensitas belajarnya. Modul dapat digunakan kapan saja dan dimana saja. Lama penggunaan modul tidak tertentu, tergantung si belajar mengelola waktu belajarnya, karena penggunaan modul bersifat fleksibel.

   Modul adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik perhatian siswa  yang mencakup materi, metode, perangkat latihan dan instrumen evaluasi yang dapat digunakan sebagai perangkat belajar secara mandiri. Agar siswa tertarik untuk mempelajarinya maka materi modul harus up to date dan kontekstual, disajikan dalam unit-unit kecil, dilengkapi dengan contoh-contoh, ilustrasi yang jelas dan menarik. (www.gurupembaharu.com).

Sementara itu, Badan Pengembangan Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, mengartikan modul sebagai berikut : modul adalah satu unit program belajr mengajar terkecil yang secara terperinci yang menggariskan :

a.       Tujuan-tujuan pembelajaran umum yang akan ditunjang pencapaiannya.
b.      Topik yang akan dijadikan pangkal proses belajar-mengajar
c.       Tujuan-tujuan pembelajaran khusus yang akan dicapai oleh siswa
d.      Pokok-pokok materi yang akan dipelajarai dan diajarkan
e.       Kedudukan dan fungsi satuan (modul) dalam kesatuan program yang lebih luas
f.       Peranan guru didalam proses belajar mengajar
g.      Alat-alat dan sumber yang akan dipakai
h.      Kegiatan-kegiatan belajar yang harus dilakukan dan dihayati murid secara berurutan
i.        Lembaran-lembaran kerja yang harus diisi siwa
j.        Program evaluasi yang akan dilaksanakan selama berjalannya proses belajar ini
Aplikasi penggunaan modul sesuai dengan tujuan pembelajarannya yang membuka kesempatan siswa untuk belajar menurut kecepatan dan cara masing-masing.

B.     Karakteristik Modul

Vembiarto (dalam Sungkono, 2003) ciri-ciri modul sebagai media utama dalam pembelajaran jarak jauh ialah:
1.      Bersifat self-instruction
Pendekatan yang digunakan dalam pengajaran modul menggunakan pengalaman belajar siswa melalui berbagai macam penginderaan, melalui pengalaman mana siswa terlibat secara aktif belajar.
2.      Pengakuan atas perbedaan-perbedaan individual
Modul pada dasarnya disususn untuk diselesaikan siswa secara perorangan, oleh karena itu siswa diberi nkesempatan belajar sesuai irama dan kecepatan masing-masing.
3.      Memuat rumusan tujuan pembelajaran secara eksplisit
Bagi penyususn modul, tujuan yang spesifik berguna untuk menentukan media dan kegiatan belajar yang harus direncanakan untuk mencapai tujuan tersebut. Bagi guru tujuan itu berguna untuk memahami isi pelajaran. Bagi siswa berguna untuk menyadarkan mereka tentang apa yang diharapkan.
4.      Adanya asosiasi, struktur, dan urutan pengetahuan
Siswa dapat membaca teks dan melihat diagram-diagram dari buku modulnya. Buku modul dapat disusun mengikuti struktur pengetahuan secara hirarkis.
5.      Penggunaan berbagai macam media (multi media)
Dalam belajar menggunakan modul bisa saja divariasikan dengan media lain seperti radio atau televisi.
6.      Partisipasi aktif siswa
Bahan-bahan pembelajaran yang ada dalam modul tersebut bersifat elf instructional, sehingga akan terjadi keaktifan belajar yang tinggi.
7.      Adanya reinfircement langsung terhadap respon siswa.
Siswa mendapatkan konfirmasi jawaban yang benar dengan cara mencocokkan hasil pekerjaannya dengan kunci jawaban yang telah disediakan.
8.      Adanya evaluasi terhadap penguaaan siswa atas hasil belajarnya

Dari hasil evaluasi dapat diketahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajarinya.
Karakteristik modul dapat diketahui dari formatnya yang disusun atas dasar :

1.      Prinsip-prinsip desian pembelajaran yang berorientasi kepada tujuan ( objective model)
2.      Prinsisp belajar manidiri
3.      Prinsip belajar maju berkelanjutan ( continous progress)
4.      Penataan materi secara modular yang utuh dan lengkap (self contained)
5.      Prinsip rujuk silang antar modul dalam mata pelajaran
6.      Penilaian belajar mandiri terhadap kemajuan belajar (self evaluation)
C.     Tujuan dan Manfaat Penulisan Modul

Tujuan penulisan modul:
1.      Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal.
2.      Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya gerak indera, baik siswa atau peserta diklat juga guru dan instruktur.
3.      Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi seperti: meningkatkan motivasi dan gairah belajar bagi siswa atau peserta diklat, mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya, memungkinkan murid dapat belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya, memungkinkan siswa atau peserta didik untuk dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil belajarnya. (http://materikulpai.blogspot.com/2011/12/tata-cara-pengembangan-modul-sebagai.html)
Manfaat penulisan modul:
Bagi peserta didik modul bermanfaat antaralain;
a.       peserta didik memiliki kesempatan melatih diri belajar secara mandiri,
b.              belajar menjadi lebih menarik karena dapat dipelajari diluar kelas dandiluar jam pembelajaran,
c.               berkesempatan mengekspresikan cara-cara belajar yang sesuai dengankemampuan dan minatnya,
d.             berkesempatan menguji kemampuan diri sendiri dengan mengerjakanlatihan yang disajikan dalam modul,
e.               mampu membelajarkan diri sendiri,  
f.            mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksilangsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya

Bagi guru, penyusunan modul bermanfaat karena;
a.               mengurangi ketergantungan terhadap ketersediaan buku teks,
b.      memperluas wawasan karena disusun dengan menggunakan berbagaireferensi,
c.       menambah khasanah pengetahuandan pengalaman dalam menulis bahan ajar,
d.     membangunkomunikasi yang efektif antara dirinya dengan peserta didik karenapembelajaran tidak harus berjalan secara tatap muka,
emenambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku danditerbitkan. (http://id.scribd.com/doc/16554502/Mengembangkan-Bahan-Ajar-dengan-Menyusun-Modul)
D.    Langkah-Langkah Penyusunan Modul

Dalam sungkono (2003) disebutkan terdapat tiga cara yang dapat dipilih guru dalam menyusun modul, pertama, guru dapat menulis sendiri modul yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Kedua, guru tidak menulis sendiri, tetapi memanfaatkan buku-buku teks dan informasi yang telah ada dipasaran untuk dikemas kembali menjadi modul yang memenuhi karakteristik modul yang baik. Ketiga, guru mengumpulkan materi-materi, digandakan dan digunakan secara langsung.
Secara garis besar, langkah-langkah pengembangan modul terdiri atas : persiapan, pelaksanaan penulisan, uji coba, revisi, produksi dan distribusi.

E.     Komponen-Komponen Modul

Komponen-komponen utama yang ada dalam modul paling tidak terdiri atas : tinjauan mata pelajaran, pendahuluan, kegiatan belajar latihan, rambu-rambu jawaban latihan, rangkuman, tes formatif, dan kunci jawaban tes formatif.
F.      Bahasa dalam modul
a)    Gunakan bahasa percakapan, bersahabat, komunikatif
b)       Buat bahasa lisan dalam bentuk tulisan
c)    Gunakan sapaan akrab yang menyentuh secara pribadi ( Kata ganti )
d)       Pilih kalimat sederhana, pendek, tidak beranak cucu
e)    Hindari istilah yang sangat asing dan terlalu teknis
f)     Hindari kalimat pasif dan negatif ganda
g)       Gunakan pertanyaan retorik
h)       Sesekali bisa digunakan kalimat santai, humor, ngetrend
i)      Gunakan bantuan ilustrasi untuk informasi yang abstrak
j)      Berikan ungkapan pujian, memotivasi
k)       Ciptakan kesan modul sebagai bahan belajar yang hidup
            (http://www.bakharuddin.net/2012/06/pengembangan-bahan-ajar-dan-media.html)

G.    Kemasan Modul

Dalam kemasan modul terdapat lembar kata pengantar, daftar isi, glosarium, dan daftar pustaka. Pengemasan modul merupakan langkah terakhir supaya terbentuk suatu bahan ajar cetak yang lengkap.

DAFTAR PUSTAKA

Sungkono, dkk. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: FIP UNY.
B.Suryosubroto.1983. Sistem Pengajaran dengan Modul. Yogyakarta : Bina Aksara
http://gurupembaharu.com/home/pengembangan-modul-sebagai-bahan-ajar/
http://www.bakharuddin.net/2012/06/pengembangan-bahan-ajar-dan-media.html
http://materikulpai.blogspot.com/2011/12/tata-cara-pengembangan-modul-sebagai.html
http://id.scribd.com/doc/16554502/Mengembangkan-Bahan-Ajar-dengan-Menyusun-Modul

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

SOAL ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AL ISLAM KELAS 6 SEMESTER 2 BAB 1

KONSEP DASAR BELAJAR, TEKNOLOGI, DAN MEDIA